
BRMP Maluku Utara dan Pusluhtan Gelar Rakor Percepatan Realisasi BOP Penyuluh
Sofifi (02/07) – Dalam rangka mempercepat penyaluran Bantuan Operasional Penyuluh (BOP) pertanian di wilayah Maluku Utara, BRMP Maluku Utara berkolaborasi dengan Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) menggelar Rapat Koordinasi yang menghadirkan berbagai pihak terkait dari tingkat pusat hingga daerah. Rakor yang dilaksanakan di Sofifi ini dihadiri oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Dr. Tedy Dirhamsyah, SP., M.AB, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara, serta perwakilan dari Dinas Pertanian dan BPKAD kabupaten/kota se-Maluku Utara.
Dalam laporannya, Kepala BRMP Maluku Utara, Dr. Ir. Muhammad Alwi Mustaha, M.Si, menyampaikan berbagai data strategis, termasuk luas tanam padi di Maluku Utara yang mencapai 2.033,95 ha. Beliau menekankan pentingnya peran penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa jumlah penyuluh pertanian di Maluku Utara mencapai 682 orang, 226 orang penyuluh tanaman pangan. Untuk mengatasi hambatan pelaporan, BRMP juga telah menginisiasi pembentukan grup WhatsApp antar penyuluh untuk mempercepat koordinasi dan pelaporan kegiatan.
Acara resmi dibuka oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Dr. Tedy Dirhamsyah, mengapresiasi penyuluh di Malut dengan pelaporan harian LTT di epusluh 100%, dari sebelumnya 20-30%. Beliau juga menyoroti beberapa permasalahan yang menyebabkan lambatnya penyaluran BOP di sejumlah daerah. Di antaranya adalah masih belum disalurkannya dana BOP kepada penyuluh, lemahnya komunikasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, belum adanya regulasi seperti Peraturan Bupati, serta keterlambatan dalam proses anggaran di daerah. Dalam arahannya, Kapusluhtan menegaskan pentingnya percepatan penyaluran BOP sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kinerja penyuluh di lapangan, serta adanya komitmen dari semua pihak untuk menyelesaikan hambatan administratif demi mendorong kelancaran program.
Rakor ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi semua pihak untuk menyamakan persepsi, mencari solusi konkret, dan mempercepat proses penyaluran BOP dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan penyuluh pertanian.